Tuesday, November 29, 2016

Selamatkan Gambus Lampung

Salah satu kekayaan masyarakat Lampung terutama di beberapa daerah adalah kebiasaan mementil gambus, dahulu gambus dibuat sendiri untuk dipakai sendiri, pada saat itu banyak terdapat kayu yang mudah dan akan bagus sekali untuk diolah sebagai bahan utama gambus. Gambus terdiri dari kayu, kulit binatang dan senar, yang dibuat seperti gitar. Alat musik sederhana ini dalam sejarahnya ternyata mampu menampung dan menyampaikan berbagai perasaan dan pesan, bahkan motivasi dan sebagainya secara estetis. Peran gambus baik seni maupun sosial juga tak kalah dibanding alat musik lainnya, oleh karenanya maka sewajarnyalah bila alat musik gambus Lampung itu harus kita pertahankan dengan mewariskannya kepada generasi muda mulai dari bangku sekolah, setidaknya dibeberapa Kabupaten di Provinsi Lampung ini.   .




Dalam rangka mempertahankan musik gambus Lampung ini maka kita harus mengajarkan musik gambus tersebut kepada anak anak di sekolah,  setidaknya ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, (1) pertama, mempersiapkan ketersediaan gambus, sehingga gambus mudah didapatkan, bukan barang langka, maka dalam hal ini Dinas Industri dan Dinas yang menangani kebudayaan harus memikirkannya.
(2).Kedua mempersiapkan lagu lagu anak anak, percuma belajar musik gambus manakala tidak ada lagu lagu yang layak dinyanyikan oleh anak anak, diusia anak sekolah. Sementara di Lampung ini hampir bisa kita katakan tidak ada lagu anak anak. Ciptakan lagu anak anak yang bisa digambuskan, atau enak digambuskan. Jangan menjiplak lagu anak anak dari lar lalu sulit diiringi pakai gambus.
(3) Selenggarakan lomba cipta lagu anak anak, siapkan dana stimulasi agar para pencipta lagu itu bersemangat untuk berkreasi menciptakan lagu anak anak yang memiliki bobot pendidikan. Lalu lombakan lagu lagu itu, nilailah lagu lagu itu, Dan saringlah mana mana yang memiliki bobot pendidikan, berikan hadiah kepada penciptanya dalam beberapa besaran, misalnya sepuluh besar, lima besar dan sebagainya, dalam evaluasi yang
(4}.Ketiga mempersiapkan tenaga p[engajar musik gambus disekolah, belum tentu sekolah sekolah itu memiliki guru yang memiliki keterampilan menggunakan musik gambus, oleh karenanya harus disediakan dana untuk melatih guru gambus, apakah itu dari guru atau seniman seniman muda yang memang memiliki pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan musik gambus.
(5) Siapkan kurikulum, sehingga pengajar atau pelatih, dapat melaksanakan pembelajaran atau pelatihan secara terencana dan terukur, mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi, Selain memudahkan kita melakukan pengawasan dan penuntunan juga setidaknya pelatih memahami sedikit kaidah pembelajaran, sebab belum tentu mereka yang akan ditunjuk sebagai pelatih memahami kaidah pembelajaran.
(6) Selenggarakan seminar tentang seni khususnya seni gambus, Seminar ini selain diikuti oleh pihak pihak yang bakal terlibat dalam pembelajaran dan pelatihan seni gambus Lampung, panggil narasumber yang profesional dalam bidang terkait, meliputi pakar gambus, seni, pendidikan, psikologi anak, filsafat, pakar panggung dan lain lain.
(7) Adakan semacam festival, selain untuk menyemangati mereka yang terlibat di dalam pelatihan dan pembelajaran ini juga sekaligus sebagai pertanggungjawaban semua pihak keopada Pemerintah dan masyarakat atas kegiatan ini, karena kegiatan ini telah melibatkan banyak orang dari banyak pihak, dan sudah barang tentu biaya yang digunakan juga tidak sedikit.



Itu sedikit gambaran tentang langkah langkah yang dibutuhkan dalam rangka mempertahankan seni gambus di Lampung, nanti akan terasa sekali bahwa biaya yang dibutuhkan sangat besar sekali, hal itu tak lain karena selama ini memang tidak ada usaha usaha kita untuk mempertahankan keberadaan gambus, dan setelah kita rasakan hampir punah, maka tentu saja biaya yang butuhkan adalah semakin besar, dan akat terasa besar lagi manakala usaha semacam ini kembali dituinda tunda lagi.

No comments:

Post a Comment