Friday, December 30, 2016

BERCERITALAH TENTANG LAMPUNG

Saya mengusulkan agar Pemerintah Daerah menyediakan dana melalui Dinas yang membidanginya untuk menyelenggarakan lomba mengarang cerita tentang Lampung. Dengan cerita tentang Lampung berarti kita mengabadikan sesuatu yang tak nampak atau tak mudah dikenali oleh masyarakat Lampung, Dahulu banyak pristiwa, pemikiran dan bahkan pesan pesan yang telah disampaikan oleh pendahulu kita, melalui cerita rakyat, sayang nampaknya kita tak pernah maksimal menhghimpun cerita rakyat Lampung, sehingga cerita rakyat Lampung menjadi terbatas jumlahnya, dan sangat kurang dari yang terbatas itu diceritakan kembali.

Padahal menceriterakan kembali cerita cerita lama itu menjadi penting manakal kita memiliki keterampilan menyajikan ceritera yang lebih menarik dan memotivasi serta menginspirasi pembacanya. Bisa dipahami ini semua terjadi dikarenakan terbatasnya jumlah penulis yang emahami karakter Lampung, sehingga ending cerita selalu sejalan dengan filosofi dalam ceritera itu.

Sunday, December 11, 2016

CIPTAKAN LAGU ANAK ANAK DENGAN FALSAFAH PIIL PESENGGIRI

Mengarang lagu anak anak Daerah Lampung"harus dengan jiwa, sehingga jelas kandungan makna dan tujuan yang terkandung dalam lagu itu, artinya bahwa lagu yang diciptakan untuk anak anak itu jelas harus memiliki bobot pendidikan. Sebagaimana dipesankan oleh Rasulullah SAW yang dikatakan "Didiklah anak anakmu sesuai dengan masa mereka" artinya dengan lagu itu kita harus mendidik anak sesuai dengan era mereka. Dengan demikian lagu anak anak bukanlah lagu sembarangan, bukan hanya enak ditelingan, bukan pula ekedar bergorang, melainkan memiliki nilai didik yang mampu memotivasi.

Lalu apa pegangan filsofisnya, menurut saya adalah Piil Pesenggiri. Falsafah Piil Pesenggiri sudah beberapa kali saya tuliskan di blg ini. Falsafah ini terdiri dari Nemui nyimah (produktif), Nengah Nyappur (kompetitip), Sakai Sambaian (kooperatif) dan Juluk Adek (inovatif). Dengan demikian lagu nak anak daerah Lampung adalah memperkenalkan falsafah ini, atau selanjutnya menanamkan falsafah ini bagi anak anak

Tuesday, November 29, 2016

Selamatkan Gambus Lampung

Salah satu kekayaan masyarakat Lampung terutama di beberapa daerah adalah kebiasaan mementil gambus, dahulu gambus dibuat sendiri untuk dipakai sendiri, pada saat itu banyak terdapat kayu yang mudah dan akan bagus sekali untuk diolah sebagai bahan utama gambus. Gambus terdiri dari kayu, kulit binatang dan senar, yang dibuat seperti gitar. Alat musik sederhana ini dalam sejarahnya ternyata mampu menampung dan menyampaikan berbagai perasaan dan pesan, bahkan motivasi dan sebagainya secara estetis. Peran gambus baik seni maupun sosial juga tak kalah dibanding alat musik lainnya, oleh karenanya maka sewajarnyalah bila alat musik gambus Lampung itu harus kita pertahankan dengan mewariskannya kepada generasi muda mulai dari bangku sekolah, setidaknya dibeberapa Kabupaten di Provinsi Lampung ini.   .



Saturday, November 5, 2016

Anak Anak Butuh Lagu

Untuk mempertahankan bahasa dan kebudayaan Lampung maka anak anak juga butuh lagu, lagu khusus untuk anak anak, namun biasanya lagu anak anak itu itu masih juga disukai oleh oranhg dewasa. Dengan adanya lagu anak anak maka nilai nilai luhur budaya darah dapat dipertahankan melalu lagu anak anak anak itu, Oleh karenanya maka pengarang lagu anak anak sejatinya harus memahami filsafat daerah, sehingga lagu lagu itu sarat membawa pesan pendidikan berdasarkan falsafah daerah. Dengan ketiadaan lagu anak anak maka kta akan kesulitan memperkenalkan nilai budaya daerah kita kepada masyarakat yang dimulai sejak usia kanak kanak.
Ada berbagai keuntungan yang bisa kita dapatkan manakala tersedia lagu anak anal, pertama kita telah memberikan sarana untuk mempertahankan atau mungkin memperkenalkan bahasa daerah, memnpertahankan bahasa daerah manakala sejak ditengah keluarga dan sekitarnya sang anak telah dioajarkan bahasa daerah, atau memperkenalkan bagi mereka yang belum mendapatkan kesempatan pemakaian bahasa Lampuing di lingkungan keluarga. Yang kedua adalah dipahaminya nilai budaya daerah yang selayaknya kita pertahankan sebagai kearifan lokal.

Sebagaimana kita ketahui bahwa kearifan lokal yang terangkum dalam Piil Pesenggiri yang terdiri dari Nemui Nyimah, santun dan produktif, Nengah Nyappur, kompetitif, sakai sambaian, kperatif dan Juluk Adek, Inobatif. Dengan demikian lagu untuk anak anak itu seyogyanya mampu memotivasi agar seorang anak dapat bersikap dan berbuat seperti nilai nilai tersebut di atas, yaitu produktif, kompetitif, kooperatif dan inovatif.

Lagu anak anak diharapkan mampu memotofasi agar setiap seseorang harus memiliki karakter yang terangkum dalam nilai nilai yang sangat layak dijadikan sebagai kearifan lkal, itu. Dan pesan itu terankum dalam kata, irama dan nada. Inipun hendaknya Pemerintah berkenan memfasilitasinya.

Thursday, October 20, 2016

Pemerintah Harus Mendorong Penciptaan Lagu Lampung

Dalam rangka mempertahan dan mengembangkan budaya Lampung maka Pemeritah harus mendorong dan sekaligus memfasilitasi penciptaan lagu Lampung. Karena melalui lagu lagu daerah pesan pesan kemmanusiaan akan jauh lebih komunikatif dibanding bahasa apapun, termasuk bahasa politik. Ada gejala trend yang menurun upaya pemerintah dalam mempertahankan dan mengembangkan budaya daerah Lampung, sehingga ada kekhawatiran budaya daerah Lampung ini akan tergerus oleh waktu. Sementara pembangunan di daerah dengan menafikan pembangunan budaya dearah nantinya cepat atrau lambat akan mengundang banyak permasalahan yang kadang kadang jauh lebih besar dibanding karya hasil pembangunan. Pembangunan sikap mental masyarakat seyogyanya sejalan dengan pembangunan fisik.

Bahasa seni itu adalah bahasa yang sangat komunikatif, maka sampaikanlah pesan kemanusiaan itu melalui lagu. Untuk itu Pemerinmtah harus mendorong dan memfasilitasi para pihak yang terlibat dalam menciptakan lagu daerah Lampung, meliputi penciptanya, aransmennya serta penyanyinya. Bila perlu pemerintah melombakan penciptaan lagu daerah lengkap dengan aransmennya, sehingga lagu yang diikut sertakan setidajnya sudah siap tampil dalam bentuk instrumen lengkap. Dengan demikian maka berarti lagu disuguhkan oleh para pengarang dan penggubah aransmen ada kemunkingan melengkapinya dengan notasi, sehingga nantinya lagu itu akan lebih mudah di pahami nada nadanya.

Jangan Hanya Lagu Cinta, Masalah Sosial Juga harus Hadir dalam Lagu.

LITAK LITUNG

Diantara lagu lagu daerah Lampung yang saya tahu, maka lagu Litak Litung ini adalah lagu yang memiliki bobot sosial yang lebih dibanding dengan lagu lagu yang bertemakan cinta. Lagu bertemakan cinta memang okey, lebih syahdu dan lebih komunikatif, masalah cinta adalah masalah yang rata kita alami sehingga untuk memahaminya sangat mudah, tak butuh keterampilan intelektual. Tetapi bukankah kita tak cukup hanya dengan cinta, Nyatanya demikian banyak masalah yang berat kita rasakan adalah masalah sosial. Lagu litak litung ini memiliki bobot untuk memotifasi generasi



muda agar memiliki karya, artinya memiliki aktivitas yang mampu memenuhi kebutuhannya, setidaknya untuk makan sehari hari, itu ukuran minimalnya.

Monday, August 15, 2016

Bukan Hanya Soekarno dan Jokowi, Suharto Juga Dekat Dengan China.

BOLEH BOLEH SAJA DEMI UNTUK MENCAPAI CITA CITA BANGSA.

Kita sering mempertanyakan sikap Jokowi yang nampaknya cenderung pro China. terkadang kita lupa padahal dahulu Soekarno dan Soeharto memiliki kedekatanm dengan China, tetapi kedekatan mereka mengalami persamaan dan perbedaan sesuai dengan periodenya. Dahlu Soekarno akrab dengan China adalah dalam rangka menunjukkan kecemerlangan ijtihadnya bahwa Indonesia akan menjadi makmur manakala berhasil mempersandingkan kelompok Nasionalis, Agamis dan Komunis, bukan hanya bersifat regional atau lokal tetapi juga dalam kancah Internasional, maka Soekarno berusaha membentuk komunikasi antara Indonesia - China dan Uni Sovyet. Sayang PKI dan China nampaknya bermain mata untuk merebut kekuasaan, maka dengan dibubarkannya PKI hubungan dengan Chinapun menjadi renggang, teori teori Soekarno menjadi berantakan.

Presiden Soeharto juga berakrab dengan China tetapi beliau membedakan dengan Partai Komunis China, dan Soeharto sangat anti Komunis. Setelah merapat dan renggang hubjungan Presiden Soeharto dengan IGGI dan pelanjutnya IMF ujung ujungnya Soeharto merapat juga ke pemborong asal China yang secara kelompok tetapi bukan Pemerintahan China dan Komunis, seolah mereka itu perorangan.Muncul sejumlahnama orang orang kaya asal China di Indonesia. Tetapi orang orang asal China pada era Soeharto berusaha tampail se-Indonesia mungkin.

Sedang pada masa Jokowi sejak awal nampaknya benar benar pro China dan sekaligus pro Komunis, setidaknya Jokowi secara transparan merapat baik ke Pemerintahan China maupun kepada Komunis China sebagai satu satunya Partai Penguasa di China. Tentua masing masing Soekarno, Soaharto dan Jokowi memiliki maksud serta target tertentu dengan China.

Etnis China Gigih Mempertahankan Bahasa Dan Filsafatnya.

Di awal bulan Juli 2016, ketika itu saya membeli sebuah lampu belajar atau lampu duduk, saya dilayani anak pemilik toko yang melihat form wajahnya antara ayah, ibu dan anak, saya yakin mereka adalah dari kelompok minoritas pendatang asal China yang sekarang lebih suka disebut Tiongkok, sampai pada suatu sat mereka bertiga harus membicarakan sesuatu yang nampaknya saya tidak boleh tahu apa maksudnya, kemungkinan bicara masalah harga, terkait pertanyan saya yang belum dijawab oleh si anak yang melayani saya.

Si anaklah yang menyampaikan sesuatu dalam bahasa mandarin yang lalu di jawab oleh ibunya dan kemudian sang ayahpun menyampaikan sesuatu, baru sia anak memberitahukan kepada saya prihal harga yang saya tanyakan tadi.
Kamu lancar bahasa mandari .... ? Tanya saya kepada si anak
Yah ...lumaian ! .... kata sianak tidak canggung
Kursus ....? Tanya saya lagi ingin tahu
Enggak .... ! Kata sianak mantab
Bisa ..... ? Kata saya seperti tak percaya.
Kan bahasa Ibu.... ! Kata si anak seperti meyakinkan.
Jadi belajar dari orang tua ... ? Tanya saya lagi
Iya .... ! seerrag sianak seperti ingin meyakinkan.
Selain belajar bahasa ... belajar apa lagi ? tanya saya sambil menyodorkan uang pecahan 100 ribu rupiah.
Belajar Adat Istiadat  ..... ! Kata sianak sambil memberikan pengembalian kepada saya.
Di sepanjang jalan pulang pikiran saya berkecamuk.

Saturday, July 30, 2016

ATUR USIA, SELESAIKAN PERMASALAHAN ANDA SEBELUM USIA 50 TAHUN.

Sebelum memasuki usia 50 tahun maka persoalan pribadi hendaknya sudah diselesaikan terlebih dahulu, sehingga masuk ke usia 50 kita hanya melakukan sesuatu full untuk kesenangan pribadi, seperti berpolitik, berdakwah, atau melakukan gerakan sosial lainnya, tampa harus memikirkan kelanjutan keuangan, kebulan asap di dapur dan semacamnya, karena untuk keseharian dan keberlanjutan hidup layak memang telah dipersiapkan segala sesuatunya.

Andai kita seorang PNS maka kita telah memiliki penghasilan tetap diluar gaji yang memang kita rintis sejak usia 40-an tahun, dan di usia 50 tahun itu semua berjalan secara lancar karena kita kelola sejak 10-an tahun yang lalu.

Andaikan kita petani maka kita telah memiliki beberapa bidang kebun yang saling mendukung, pada saat tanaman yang satu mengalami trek dan penurinan penghasila, maka tanaman yang lain siap mendukung, begitu juga sebaliknya. Sedang bila kita berdagang atau berniaga kita juga memiliki beberapa alternatif yang juga bisa saling mendukung, atas berbagai kemungkinan naik turunnya perniagaan sampai yang paling fluktuatif sekalipun.

Tuesday, July 19, 2016

CERITAKAN KISAH SUKSES CUCU MAD DANI.

Jika Cucu atau umpa Mad Dani ingin sukses maka sebarkanlah kisah sukses diantara sesama cucu, bukan justeru menbar aib, menceritakan kisah sukses adalah salah satu cara untuk mendorong sesama umpu Mad Dani  untuk mencapai sukses, sedangkan mengumbar aib ujung ujungnya adalah menumbuh kembangkan kebencian, dan tidak ada kisah sukses tercapai dengan kebencian. Kisah sukses itu terjadi selalu dengan kecintaan terhadap sesama. Demikian pengarahan SyafruddinM.Dani dalam acara pertemuan umpu Mad Dani. yang katanya membulatkan tekad akan  ikut berpartisipasi dalam membentuk masyarakat Madani yang mirip nama datuk mereka.

Pengarahan ini saya nilai sangat berutu dan sangat disayangkan bila kita biarkan saja itu berlalu. Melainkan harus kita cerna sesempurna mungkin, ibarat makanan harus kita kunyah seseringkungkin sehingga tidak ada setetes sari makanan itu yang tidak masuk ke darah untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Sehingga tubuh ini berkembang dengan baik. Karena manakala tidak kita cerna sesempurna mungkin maka makanan yang bermutu ini sarinya akan tercampur ke ampas yang harus kita buangkan, sebab perut akan mules manakala tidak dibuang.

Untuk itu maka cara mencernanyaa adalah dengan cara melaksanakannya mulai detik ini juga, sehingga masing masing kita memiliki pengalam tentang ini. Atau setidaknya sebelum memiliki pengalaman maka sebaiknya seseorang terlebih dahulku memiliki wawasan. Dan wawasan itu akan didapat dengan membeca dan mempelajari kisah sukses seseorang. Maka manakala umpu Mad Dani berkumpul maka perbanyak cerita tentang kisah sukses. Karena kisah sukses akan mendorong seseorang untuk mencapai sukses. Dengan demikan maka sejatinya kisah sukses itu adalah sesuatu yang harus diciptakan, direkayasa agar sukses itu benar benar terjadi dan terukur.

Thursday, July 14, 2016

Umpu Maddani Pagelaran, Bertekad membentuk Masyarakat Madani

Terlalu berhayal .... ? Tidak. Umpu atau cucung Mad Dani Pagelaran yang berjumlah 31 Orang pada tanggal 9 Juli 2016 sambil merayakan Hari Idul Fitri berkumpul di Pagelaran, mereka bersepakat untuk berbuat sesuatu, yaitu membina diri, saling asah asih dan asuh untuk menegakkahn mental serta moralnya untuk mengarungi hidup secara modern sehingga memiliki keterampilan hidup dan bersaing antar sesama secara elok sesuatu dengan tata aturan hidup modern.
Ini adalah perjalanan panjang yang akan ditapaki dan bukan hal yang tidak mungkin justeru akan menghadapi permasalahan internal yang tidak ringan, demikian dituturkan oleh Ridwan AR,M.Ip.   putra Rinno Kemala / Arbi, anak tertua Mad Dani almarhum. Ridwan  adalah anak kempat dari lima saudara, Nurjannah, Hafiz, Idham Ridwan dan Upik.
Ke 31 orang cucu atau Umpu Mad Dani tersebut adalah putra putri dari Rinno Kemala/ Arbi (5) Rosmadewi/ Tarmizi (2), Tarmizi/Zubaidah (6), Azimah/Rafi,i (6) Syafruddin/Tuti H (5) Fachruddin/Amiroh (3) dan Nasir/Sulastri (4)

Berawal dari Umpu Mad Dani yang berjumlah 31 orang ini kita harapkan dalam tahun pertama ini sudah mulai melaksanakan kontak kontak dan pertemuan berkala, dalam tahun pertama pertemuan ini akan dilaksanakan sambil menyelenggarakan arisan keluarga, dan dalam menyelengarakan aktivitas itu akan diisi oleh kalangan internal saja untuk menambah wawasan, tetapi manakala dari pihak internal mulai dirasakan kurang memiliki greged, maka mulai dipikirkan untuk mengundang narasumber dari luar keluarga.

Apabila telah dirasakan adanya nilai nilai positif dari pertemuan itu, maka audien akan dikembangkan ke Lamban Lunik, Lamban Lunik adaah bagian dari keluarga besar pewaris Kerajaan Sekala Brak dari kebuaiyan Prenong. Tentu saja dalam waktu yang bersamaan manakala audien sudah dikembangkan, maka bahasanpun dengan sendirinya harus dikrmbangkan juga. Dan perkembangannya adalah menuju masyarakat Madani, itu pesan Syafruddin salah seorang putra Mad Dani alm.



Saturday, April 23, 2016

Menuju Ekonomi Kreatif

Saya menjadi heran kepada pihak pihak yang tidak menganggap penting untuk memperkuat filosofi  budaya daerah  dalam membangun  budaya  suatu darah. Saya ingin memastikan bahwa manakala kita membangun budaya daerah tampa memperkuat filosofi budaya tersebut maka akan tampa disadari bahwa dia akan membangun budaya daerah itu dengan menggunakan filsafat daerah lain atau filsafat budaya nasional. Walaupun harus kita sadari bahwa budaya nasional itu adalah puncak puncak budaya daerah, yang artinya bahwa sesungguhnya budaya nasional itu terbentuk berdasarkan hidupnya budaya dan filosofie daerah daerah, yang jika kita tidak mau memperkuat filosofi budaya dearah sebdiri, maka berarti kita telah menggunakan filosofi budaya daerah lain. Yang manakala kita mmbangun budaya daerah Lampung ini berdasarkan budaya dan filofi daerah kain, maka berarti kita bukan membangun budaya Lampung, melainkan kita justeru menggerus budaya Lampung untuk digantikan dengan filsafat dan budaya daerah lain.

Sunday, January 31, 2016

Menulis Sejarah Seadanya, Semestinya atau Sebaiknya.

Tulisan ini saya susun secara terburu buru sehubungan ada komentar saya yang nampaknya cukup mengganggu di faceebook. Tulisan saya ini sekedar untuk menjelaskan utamanya kepada Udo Z Karzi dan Ibu Frieda Amran tentang apa yang ada dalam pemikiran saya sehingga saya menulis komentar itu. Terus terang hingga saat ini saya belum memiliki dan membaca buku Karya Frieda Amran Menelusuri Lampung Tumbai yang telah diterbitkan, insya Allah nanti waktu pulang ke Lampung saya akan cari buku ini. Jadi tulisan ini sama sekali bukan bukan resensi  Selama ini sedapat mungkin saya membaca melalui terbitan setiap mingguan di Media daerah Lampung yang dijadikan Tautan oleh Udo Z Karzi di Facebook yang saya selalu saja dikiriminya, dan saya senang sekali. Isinya lumaian menarik, banyak mengungkap catatan yang ditulis oleh penulis asing yang juga mungkin bagian dari penjajah, atau setidaknya ada unsur kesamaan yang sejatinya sangat kental.
Tetapi sejauh ini di mana saya menempatkan diri sebagai 100% persen memiliki semangat NKRI  dan juga mungkin fanatik subjektif, masih belum memiliki alasan untuk marah kepada si penulis, nampaknya penulis juga pintar mensiasati informasi yang dibagikannya sehingga walaupun yang disajikannya tulisan yang tidak tertutup kemungkinan justeru bekerja untuk kepentingan kolonial, tetapi melalui tulisan tersebut saya belum memiliki alasan untuk tidak membacanya.  Mungkin Frieda Amran menulis apa yang sebaiknya ditulis. Selaku penulis maka wajar bila Frieda tak ingin jadi sasaran kemarahan.

Tuesday, January 26, 2016

Usai Tayuh Agung Lamban Gedung Buay Prenong Skala Brak, Lalu Apa Lagi.


Tayuh Agung, Perhelatan Akbar, di Lamban Gedung Kuning Kebuayan Prenong Paksi Pak Skala Brak itu telah usai, para undangan telah permisi pulang, para sanak keluarga, kerabatpun telah kembali ke rumah masing masing, pristiwa ini sesuatu yang sangat berarti bagi komunitas pewaris Kerajaan Skala Brak Paksi Prenong. Karena ini merupakan Tayuh Agung maka dapat dipastikan perhelatan ini bagi komunitas ini dalam waktu yang cukup lama akan tetap menjadi buah bibir, apa yang mereka lihat, apa yang mere dengar dana apa yang mereka rasakan tetp akan menjadi pembicaraan hangat seakan tak jemu mereka bicarakan Tetapi pilihan ini tidak akan larut dalam pembicaran (upok bujuk) yang lazim menjadi buah bibir..
Tulisan ini akan mengajak kepada semua pihak untuk membicarakan bagaimana kelanjutan dari perhelatan ini, karena perhelatan ini bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari langkah langkah baru dari sekian banyak langkah panjang yang harus kita tapaki bersama sebagai komunitas pewaris Kerjaan Skala Brak bersama tiga kebuayan dari Paksi Pak Skala Brak ini.