Thursday, May 5, 2011

Memperbanyak Karya Seni Sastra Daerah

Dalam Rangka Mempertahankan Bahasa Daerah Lampung.


Bahasa yang modern adalah bahasa yang memiliki kemampuan untuk menjelaskan prihal isi alam, sains dan teknologi. Semua benda benda di alam ini terdapat namanya dalam bahasa itu, dan seluk beluk sains dan teknologi juga dapat dijelaskan dengan menggunakan bahasa tersebut.

Barangkali sulit bahasa daerah Lampung untuk memiliki peran seperti itu. Namun walaupun demikian bahasa Lampung masih harus dipertahankan sehubungan dengan adanya wilayah dan komunitas masyarakat pendukung budaya Lampung. Sebagai sebuah kekayaan budaya Indonesia, semuanya layak kita pertahankan.

Mempertahankan budaya dan bahasa suatu daerah tidak terlepas dari upaya upaya mempertahankan nilai nilai yang selama ini dianut, sehingga nilai nilai itu tetap dapat dipertahankan aktualitasnya. Nilai nilai itu diharapkan memiliki kekuatan untuk mengarahkan sikap dan karakter komunitasnya, tetapi dalam waktu bersamaan sikap dan karakter itu akan mampu mempertahankan keberadaan serta meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena tidak aka nada manfaatnya memperthankan sesuatu yang tak bermanfaat.

Tidak akan banyak manfaatnya mempertahankan bahasa daerah manakala bahasa itu tiudak diarahkan untuk mempertahankan nilai nuilai yang dimiliki oleh daerah itu, yaitu nilai yang telah berhasil menghantarkan masyarakat hingga era globalisasi sekarang ini. Nilai nilai akan berada dan tersimpan antara lain dalam karya karya seni. Maka mempertahankan bahasa daerah harus bersamaan dengan upaya upaya memoerbanyak karya seni daerah itu. Karya seni tidak akan terlepas dari nilai-nilai. Oleh karenanya maka kita berharap agar mereka yang memiliki potensi memproduksi karya seni daerah Lampung, hendaklah lebih mengenali nilai nilai daerah Lampung.

Mengajarkan sebuah bahasa daerah tampa menanamkan nilai nilai yang dimiliki maka pembelajaran itu akan menjadi hambar. Seperti pembelajaran bahasa Lampung umpamanya akan berubah menjadi sekedar pembelajaran aksara Lampung. Dan pembelajaran aksara Lampung sendiri tidak akan banyak manfaatnya manakala tidak didapatkan buku buku yang ditulis dengan aksara Lampung. Ketiadaan buku buku dengan menggunakan aksara lampung itu merupakan penyebab pembelajaran bahasa Lampung menjadi hambar.

Agar Pemerintah tidak hanya sekedar mendorong pembelajaran bahasa daerah belaka, tetapi juga mendorong dan memfasilitasi munculnya karya karya seni daerah Lampung. Nilai nilai budaya daerah lampung hendaknya menjadi beban bagi pencipta karya seni darah lampung, karena karya seni lebih mudah untuk dicerna, bukan hanya oleh komunitas pendukung budaya Lampung, tetapi oleh siapapun, karena pada hakekatnya manusia tak terpisahkan dari karya seni, yaitu karya yang memenuhi standar estetika.

Sunday, May 1, 2011

Membangun Budaya Daerah.

Fachruddin


Final Goal pembangunan budaya daerah Lampung hendaknya adalah meningkatnya kreatifitas masyarakat pendukung dan pelaku budaya untuk mengembangkan budayanya, sehingga memiliki kemampuan untuk mencapai taraf hidup dan kesejahteraan yang lebih baik, berdasarkan potensi lingkungan dan geografisnya. Upaya membangun budaya daerah harus dimulai dari mengenali lebih dalam akan potensi yang dimiliki baik dalam bentuk nilai nilai luhur serta keadaan alam yang harus dipertahankan dan dapat dimanfaatkan untuk mendukung kesejahteraan bersama.

Sebagaimana lazimnya setiap daerah memiliki nilai nilai yang selama ini dianut dan digunakan sebagai alat untuk mempertahankan keutuhan komunitas, nilai nilai itu terakumulasi dalam kearifan lokal. Oleh karena itu kearifan lokal harus terindentifikasi dengan baik dan diperkuat agar kearifan lokal ini memiliki kekuatan untuk mengarahkan komunitas penganutnya memiliki kemampuan menyerap dan mengolah serta mengembangkan budaya asing, atau budaya lain, sebagai hasil konmtak budaya, sesuai dengan watak sendiri serta lingkungan dan geografis di mana mereka berada.

Tugas Pemerintah adalah memfasilitasi kemampuan mereka berkembang, serta memperkenalkan kekayaan budaya dan alam lingkungannya kepada masyarakat luas untuk dijadikan objek wisata serta memperluas pergaulan masyarakat umum. Dan dengan pergaulan masyarakat secara umum itu akan terjadi kontak budaya secara terus menerus.

Oleh sebab itu maka nilai budaya, kesenian, benda budaya, naskah kuno, artefak serta situs situs harus dipertahankan keberadaannya dan teridentifikasi dengan baik. Dan tidak kalah pentingnya adalah memberdayakan lembaga lembaga adapt. Karena ternyata manakala lembaga lembaga adat ini melemah maka terjadi pula kelemahan intelektual pada komunitas adapt dan budaya, serta terjadinya kelambatan kelambatan dalam perkembangannya, atau perkembangan terjadi dengan tercerabut dari akar nilai budaya mereka selama ini.

Trend Lampung justeru bukan memperkuat lembaga adat yang ada, tetapi justeru membentuk lembaga adat baru yang nampaknya memiliki kecenderungan untuk mengambil alih peran lembaga lembaga adat yang ada. Kelemahan lembaga lembaga adapt budaya buatan baru ini hamper dapat dipastikan tidak akan mengakar kebawah dengan baik. Untuk tidak dikatakan akan mengalami kehilangan arah.