Pertama saya menjejakkan kaki di bumi Muaraenim mata saya terantuk pada sebuh tulisan besar "Serasan Sekundang", apa terjemahan tulisan itu tanya saya kepada driver yang kebetulan putra daerah. kira kira katanya ragu sepakat untuk membawa beban, ucapan itu lirih seperti kurang yakin dengan apa yang dibicarakannya. Dalam bahasa kami katanya lagi kundang itu artinya barang bawaan, katanya seperti meyakinkan.
Kalo gitu sama saja dengan gotong royong tanya saya, Iya pak sama dengan gotong royong katanya mengulangi kata kata saya. Sebagai orang yang pernah tinggal di daerah ini, apakah sering melakukan gotong royong. Dia geleng gelang kepala, lalu berkata dahulu sepertinya saya pernah melihat orang gotong royong membersihkan jalan menuju air tempat kami mandi katanya ragu.
Terlepas dari benar atau tidaknya apa yang dijelaskan oleh temanku itu yang juga sebagai driver di kantor kami, yang saya pahami
adalah bahwa gotongroyong adalah merupakan salah satu atau bagian dari kearifan lokal daerah muara enim. Bahwa muaraenim berdiri hingga kini dibangun atas semangat kebersamaan dan segala sesuatunya dilakukan dengan semangat bergotongroyong, ringat sama dijinjing, berat sama dipikul. Semoga saja keterangan dari driver kami itu terlalu jauh meleset.
Tetapi bila kita tilik dari pesatnya pembangunan di Kabupaten ini maka kita yakin bahwa memang masyarakatnya memiliki suatu kekuatan, dan apabila kekuatan ini dapat dimanfaatkan maka laju pembangunan Muaraenim akan pesat. Dan kita yakin sesuatu itu adalah "Serasan Sekundang"
keren!
ReplyDeleteinkre