Tuesday, March 30, 2010

KATA PIIL PESENGGIRI DARI BAHASA SUNDA ?

KATA PESENGGIRI DARI BAHASA SUNDA


Berbeda dengan Bapak Hilman Hadikusuma SH. Saya berkeyakinan kata Pesenggiri pada Piil Pesenggiri berasal dari Bahasa Sunda yang dibawa Banten. Tidak seperti dugaan Bapak Hilman yang mengatakan dari Bali Pasunggiri, nama tim tentara elit di Kerajaan sana dahulu. Setelah ada kesepakatan antara tokoh tokoh Lampung dengan Banten untuk memebangun Kesultanan Lampung maka Piil nya Lampung itu disepakati untuk ditambah dengan kata Pesenggiri, dari kata Pasanggiri yang dalam Bahasa Sunda artinya lomba.

Tapi pemakaian kata pasanggiri yang artinya lomba itu sendiri mengacu kepada ajaran al-Quran yaitu "fastabiqul khoiroot" Karena Lampung bila akan mendirikan Kesultanan Lampung harus memiliki daya lomba atau daya saing. Piil Pesenggiri disosialisasikan adalah dalam rangka meningkatkan daya saing masyarakat.

Semangat daya saing pada piil pesenggiri akan nampak pada unsur unsur piil pewsenggiri tersebut antara lain (1) nemui nyimah (2) nengah nyappur (3) sakai sambaian (4) juluk adek. Daya saing pada unsur yang pertama nemui nyimah. Terdiri dari dua kata yang masing masing memang memiliki semangat daya saing. Yaitu nemui dari kata temui yang artinya tamu. Seseorang harus memiliki kemampuan untuk menerima tamu dan bertamu, kedua aktivitas itu mengharuskan seseorang memiliki daya saing. Seseorang akan menjadi tamu yang dihormati manakala memiliki daya saing, setidaknya dengan tuan rumah, sehingga hubungan dengan tuan rumah akan menjadi hubungan yang setara, begitu juga sebagai tuan rumah. Apalalagi ditambah dengan kata nyimah yang berasal dari kata simah yang artinya santun. Santun dalam bertamu atau menerima tamu adalah kemampuan seseorang untuk mengakomodir hajat lawan bicara, tuan rumah terhadap tamu dan tamu terhadap tuan rumah.

Unsur yang kedua nengah nyappur, ini sangat jelas untuk menggaris bawahi dayasaing pada piil pesenggiri. Kata nengah setidaknya ada tiga macam arti yaitu kerja keras, di sawah, di ladang atau ditengah laut dalam bahasa Lampung disebut nengah. arti nengah yang kedua adalah berketerampilan, seperti terampil menyanyi, menari dan sebagainya dan kesanggupan tampil, dalam bahasa Lampung juga disebut nengah. dan yang ketiga bertanding, seseorang yang sanggup bertanding d gelanggang pertandingan dalam bahasa Lampung disebut nengah. Tetapi disamping kata nengah diimbangi dengan kata nyappur yang artinya tenggang rasa.buka dan sambaian yang artinya kiritis, pelihara. Sakai berasal dari kata seakai ..., dari kata kakkai ...! Yang artinya terbuka atau membuka. Seseorang akan sanggup terbuka manakala ia telah memiliki daya saing yang tinggi. Seseorang barfu akan sanggup terbuka atau sakai manakala memiliki kemampuan bersaing. mampu menerima dikritik dan mendapatkan masukan, berdiskusi, berpolemik dan seterusnya. Tetapi selain memiliki sifat yang sakai itu, juga harus sambai atau sumbai. Kata sambai bermakna kemampuan menilai, mengoreksi dan kritis. Tetapi kata sumbai juga bermakna kemampuan memelihara, mengantisipasi dan sebagainya.

Unsur yang keempat adalah juluik adek, terdiri dario dua kata yaitu juluk dan adek. Juluk adalah nama idealita sedang adek adalah nama realita. Jukuk adalah nama baru yang diberikan kepada seseorang anak remaja ketika si anak menampakkan daya saingnya. Nama jukuk disesuaikan dengan kualitas dayasaing yang ditunjukkan si anak. Contoh nama juluk antara lain adalah "Gedung Itten" dari nama itu akan nampak keinginan keras pencapaian tentang keberhasilan yang membutuhkan daya saing yang tinggi, itu sebagai idealita. Sedang adek atau adok adalah nama yang diberikan kepada seseorang yang telah berhasil mencapai sebagian besar dari idealita yang ditanamkan ketuika memilihkan nama juluk untuknya. Manusia yang ideal adalah manusia yang telah beberapa kali mendapatkan nama atau gelar, nama atau gelar adalah terkait dengan prestasi baru yang berhasil dicapainya. Capaian atas prestasi itu adalah menggambarkan ketinggian dayasaing yang ia miliki.

Ternyata walaupun kata pesenggiri dalam piil pesenggiri yang saya katakan berasal dari bahasa Sunda memiliki perbedaan yang sangat essensial dengan kata pasanggiri dari Bahasa Sunda. Karena pasanggiri dalam bahasa sunda yang ada sekarang adalah sekedar lomba terutama lomba kebudayaan, seperti pasanggiri degung, pasanggiri maca cerpewun dan sebagainya.

Gagasan ini tentu saja harus kita uji bersama, karena gagasan saya tidak berdanya dengan gagasan Hiulman Hadikusuma yaitu mencari kata yang sama, hanya bedanya kalau manurut Hilman Hadikusuma kata pesenggiri berasal dari pasunggiri, yaitu pasukan elit yang terkenal poada kerajaan di Bali. Tetapi menurut saya dari bahasa Sunda yang dibawa oleh Banten ketika Lampung dan Banten mulai bersahabat dengan bersama sama menganut agama Islam, sehingga keduanya mampu mengacu kepada al-Quran,

Sumber : Catatan pada facebook Fachruddin Dani 17 Januari 2010

1 comment:

  1. Saya banyak mendapat protes dari kawan kawan, terutama saudara Udo Z. Karzi, mereka meyakini bahwa kata pesenggiri juga ada terdapat dalam bahasa Lampung, mereka menemukan kata itu dalam ucapan penutur bahasa Lampung yang usia mereka sudah lanjut. Oleh karenanya maka kata pesenggiri saya kira adalah kognit dengan pesenggiri di Sunda.
    Kognit artinya, ucapan yang sama (miri) diucapkan oleh berda kelompok, tetapi memiliki makna yang sama atau hampir sama. Jadi pesenggiri di lampung kognit dengan pesenggiri yang ada di Sunda.

    ReplyDelete