Dengan sangat informatif sekali Arman AZ seorang peneliti Kebudayaan di Lampung menghabarkan bahwa copy transkrip kamus bahasa Lampung yang aslinya masih ada di Leiden University berhasil dibawa pulang ke Lampung tentu dengan berbagai cara yang dipastikan tak mudah, dibutuhkan perjuangan dan jibaku apa lagi upaya ini tidak berhasil meyakinkan Pemeritah Daerah Lampung sehingga sampai dengan waktu yang ditentukan Pemda tak kunjung menganggarkan pembiayaan upaya yang penting artinya bagi pembangunan budaya Lampung ini, sehingga dengan malu malu Arman AZ terpaksa mengakui telah merengek ke sebuah lembaga suwasta yang mengumpulkan dana untuk santunan bagi dhuafa. Entah bagaimana logikanya Yayasan Bagi Duafa itu berkenan mengucurkan dananya untuk, semoga saja kita semua pemilik budaya Lampung tak dipersalahkan telah menzolimi mereka yang tercatat sebagai dhu'afa yang sangat membuthkannya. jika tak ingin disetarakan.
Transkrip Kamus Bahasa Lampung yang disusun oleh Van Der Tuuk (1824-1894) itu sangat berharga selain ditulis pada zaman yang telah lama, selain itu konten buku sangat tebal, juga Van Der Tuuk adalah penulis kamus bahasa di berbagai daerah di Nusantara ini, maka berbahagialah Lampung menjadi sasaran penelitian dari peneliti kenamaan itu. Hasilnya tentunya sangat luar biasa.
Tetapi akan menjadi pertanyaan bagi kita semua, mengapa karya luar biasa ini tak kunjung diterbitkan, Bahasa Batak, Jawa dan Bahasa Bali juga menjadi sasaran penelitiannya, dan berhasil dicetak. Sedangkan Kamus Bahasa Lampung - Belanda tak kunjung dicetak. Tentu ada hal yang sangat prinsip sebagai penyebabnya. Barangkali Hanya Herman Ven Der Tuuk yang bisa menjawabnya. Yang terlontar dari Koes Groeneboer sebagai narasumber antara lain (1) kesulitan leter pencetak, (2) kesulitan sumber informasi tercetak atau tertulis (3) sumber data tutur yang kurang representatif.
Herman Vander Tuuk sebagai person yang bekerja bagi Persekutuan Alkitab, tentu saja dari Van Der Tuuk diharapkan memiliki rekomendasi yang akan memudahkan missionaris mengambil langkah langkah untuk melancarkan Kristenisasi di Lampung. Besar dugaan kita adalah kegagalan Vander Tuuk menangkap falsafah masyarakat Lampung, Study sebuah bahasa akan tuntas manakala dari bahasa tersebut kita menangkap secara jelas pandangan filosofisnya dari pengguna bahasa tersebut, Dengan memahami filosofisnya kita dapat melakukan pendalaman dengan kelancaran berkomunikasi. Lancar bahasa Inggris tetapi tak memahami budaya dan filosofinya maka di telinga orang Inggris justeru dianggap janggal.
Waktu zaman TVRI masih hitam putih dahulu, ad seorang pakar bahasa Ingrris yang dikontrak menyelenggarakan program bahasa Inggris di TVRI namanya Inke Maris (maaf) didapuk untuk menjadi pemandu dalam acara Tolk Show pakar lingkungan hidup, Kepiawaian bahasa Inggrisnya tak dapat diragukan, keketarmpilan berbicara di depan kamera TV karena harus kagum kepada yang bersangkutan. Tetapi setelah narasumber bicara dalam bahasa Inggris secara jujur Inke Maruis menyatakan tidak siap untuk memahami persoalannya, terpaksa Prof Emil Salim yang walaupun kemampuan bahasanya jauh di bawah Inke Maris, tetapi pemahaman ilmu lingkungan hidup, dan falsafah lingkungan hidup Emil Salim pakarnya, maka Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim yang tampil dalam menjelaskan maklsud narasumber sebelum mendapatkan tanggapan dari pakar lainnya. Artinya paham bahasa tak paham falsafahnya, akan gagal. Itu di alami oleh Van Der Tuuk dalam menyusun kamus bahasa daerah Lampung - Belanda
Konon transkrip Kamus Bahasa Daerah Lampung karya Herman Van Der Tukk itu adalah karya luar biasa ditinjau dari berbagai hal, tetapi sayang lemah dalam filosofi, mungkn si penulis merasakan sulitnya kamus itu bisa menginspirasi sesuatu, sehingga Lembaga Al Kitab tak akan mendapatkan inspirasi dalam melaksanakan upaya Kristenisasi di Lampung, Sehingga yang bersangkutan tidak merekomendasikannya melalui penerbitan kamus yang bertahun dipersiapkannya, sementara ketika menyusun Kamus bahasa daerahj lainnya cukup dalam hitungan bulan saja dan hasilnya luar biasa. Contoh Kamus bahasa Batak dan Kristenisasi di Batak.
Tetapi datangnya Transkrip karya Va Der Tuuk ini terbilang luar biasa dan kita harus optimis akan kemanfataannya, kita harapkan akan menginspirasi berbagai pihak untuk menyusun Kamus Yang Lebih Baik Lagi. Walaupun bukan dalam rangka kepentingan Lembaga Al Kitab untuk upaya Kristenisasi, tetapi setidaknya untuk kepentingan pembangunan Lampung melalui pembelajaran Bahasa Lampung Semoga usaha yang besar ini bisa ditindaklanjuti dan ditingkatkan kualitasnya. semoga
MAAF BELUM SELESAI GAAANNN
No comments:
Post a Comment