BOLEH BOLEH SAJA DEMI UNTUK MENCAPAI CITA CITA BANGSA.
Kita sering mempertanyakan sikap Jokowi yang nampaknya cenderung pro China. terkadang kita lupa padahal dahulu Soekarno dan Soeharto memiliki kedekatanm dengan China, tetapi kedekatan mereka mengalami persamaan dan perbedaan sesuai dengan periodenya. Dahlu Soekarno akrab dengan China adalah dalam rangka menunjukkan kecemerlangan ijtihadnya bahwa Indonesia akan menjadi makmur manakala berhasil mempersandingkan kelompok Nasionalis, Agamis dan Komunis, bukan hanya bersifat regional atau lokal tetapi juga dalam kancah Internasional, maka Soekarno berusaha membentuk komunikasi antara Indonesia - China dan Uni Sovyet. Sayang PKI dan China nampaknya bermain mata untuk merebut kekuasaan, maka dengan dibubarkannya PKI hubungan dengan Chinapun menjadi renggang, teori teori Soekarno menjadi berantakan.Presiden Soeharto juga berakrab dengan China tetapi beliau membedakan dengan Partai Komunis China, dan Soeharto sangat anti Komunis. Setelah merapat dan renggang hubjungan Presiden Soeharto dengan IGGI dan pelanjutnya IMF ujung ujungnya Soeharto merapat juga ke pemborong asal China yang secara kelompok tetapi bukan Pemerintahan China dan Komunis, seolah mereka itu perorangan.Muncul sejumlahnama orang orang kaya asal China di Indonesia. Tetapi orang orang asal China pada era Soeharto berusaha tampail se-Indonesia mungkin.
Sedang pada masa Jokowi sejak awal nampaknya benar benar pro China dan sekaligus pro Komunis, setidaknya Jokowi secara transparan merapat baik ke Pemerintahan China maupun kepada Komunis China sebagai satu satunya Partai Penguasa di China. Tentua masing masing Soekarno, Soaharto dan Jokowi memiliki maksud serta target tertentu dengan China.