Tulisan ini akan mengajak kepada semua pihak untuk membicarakan bagaimana kelanjutan dari perhelatan ini, karena perhelatan ini bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari langkah langkah baru dari sekian banyak langkah panjang yang harus kita tapaki bersama sebagai komunitas pewaris Kerjaan Skala Brak bersama tiga kebuayan dari Paksi Pak Skala Brak ini.
Pascaperkawinan antara Dalom Putri Aregina Nareswari Firuzzaurahma Pernong. SH. Binti SPDB Drs. Pangeran Edward Syah Pernong dengan Kompol Doffie Fahlefi Sanjaya. S.IK. M.Si, Bin Djasuki Sandjaya SH. MM. Masih banyak beban tugas yang harus kita laksanakan bersama sebagai tanggungjawab pewaris adat.
Tugas kita adalah mempertahankan dan mengembangkan nilai nilai luhur yang dimiliki adat ini untuk tetap dijunjung tinggi sehingga tetap dipanuti generasi mendatang. Oleh karenanya nilai ini harus difahami oleh genmerasi muda. Dan untuk memahaminya tentu kita awali dengan menguasai bahasanya.
Adalah merupakan langkah yang harus kita dukung ketika Saibatin Peniakan Dalom Beliau (SPDB) Pangeran Edward Syah Prenong selaku selaku Pewaris Tahta Adat Kebuayan Prenong yang merupakan bagian dari Paksi Pak Skala Btrak. Beliau mengunjungi komunitas pewaris Kebuayan Prenong dan bahkan Kebuayan lainnya di lingkungan Paksi Pak Skala Brak untuk mengkampanyekan pemakaian bahasa Lampung. Karena dengan memahami dan memakai bahasa Lampung itulah maka nilai nilai luhur yang dimiliki oleh masyarakat Lampung dapat dipertahankan dan dikembangkan. Untuk iotu belaiu mengunjungi pewaris adat baik yang ada di kelompok Pesisir maupun Pepadun lainnya.
Perhelatan adat menjadi besar artinya bagi proses pendidikan bagi masyarakat adat.karena perhelatan semacam itu semakin langka diselenggarakan. Sebenarnya dalam penyelenggaraan itu adalah juga kesempatan untuk mendidik para warga karena dalam pelaksanaan perhelatan adat semacam itu melibatkan banyak pihak baik sebagai penglaku maupun petugas. Jika penglaku ditunjuk berdasarkan status pribadinya dalam struktur keadatan, maka petugas adalah orang yang dipilih. Maka sebagai penglaku maka ia harus tahu persis apa yang harus dipikirkan, apa yang harus diucvapkan dan apa pula yang harus diperbuat.
Petugas upacara harus dilakukan secara proporsional, artinya informasi dan arahan benar benar diterima dari sumber yang memang ditugaskan untuk melaksanakan pemberitahuan dan arahan, sehingga apa yang diterima oleh para petugas upacara itu baku dan bukan sekedar opini sumbektif belaka.
Lazim seusai perhelatan seperti menurut kebiasaan perhelatan akan menimbulkan buah bibir yang tak cukup seminggu, bisa dua minggu dan bahkan bisa sebulan masih saja akan menjadi buah bibir, maka bukan hanya pelaku saja, tetapi petugas dan bahkan siapapun diantara yang hadir hendaknya menposisikn sebagai vocalpoin atau corong yang benar dan tentu saja informasi dari pelaku dan petuag adalah sumber yang paling layak dipercaya. jika pelaku adalah mereka yang ada dalam struktur kepemimpinan adat, maka petugas terdiri penari, penabuh, pemegang panji panji bahkan hingga tenaga angkut angkat dan beban lainya, itu semua sejatinya adalah merupakan vocalpoin secara tak resmi, itulah sebabnya mereka harus mendapatkan informasi secara proporsional.
Sejatinya Kepaksian Prenong bukan satu satunya Raja di Lampung. Dalam sejarah ada Kerajaan Tulangbawang, yang keberadaannya tercatat jelas oleh banyak ekspedisi yang melanglang buana, tetapi apa daya buykan hanya peninggalan yang tidak diketemukan, tetapi pewaris tahta kerajaanpun seperti hilang ditelan bumi. Diantara Kerajaan di Lampung maka Kerajaan Skala Brak yang bisa jadi sesungguhnya lebih tua, walaupun lebih "kecil" (dalam tanda petik} yang ternyata lebih mampu mempertahankan diri. Hingga sekarang kerjaan ini masih jelas siapa pewaris tahtanya, dan apa saja peninggalannya yang masih tersisa. Empat Kepaksian Skala Brak yang terdiri dari Buay Prenong, Buay Nyerupa, Buay Blunguh dan Buay Bejalan Diway (urutan penulisan bukan rangking). hingga masih dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Diantara keempat Kebuayan itu maka Buay Prenong nampak lebih aktif membina warganya, saya berkesempatan menghadiri kunjungan beliau di komunitas Lamban Lunik di Pagelaran. Dari pidato panjang yang beliau sampaikan di komunitas Lamban Lunik maka yang paling beliau harapkan adalah agar komunitas Lamban Lunik Pagelaran itu dapat menjadi pelopor penggunaan bahasa Lampung bersama anak anak kecil dan anggota keluarga lainnya.
==================sorry banget tulisan ini belum ending ...............
No comments:
Post a Comment