Saturday, June 27, 2015

Bahasa, Seni, Produksi dan Filsafat.

Inbox melalui acun facebook, pemebritahuan serta permohonan dukungan untuk diselenggarakannya Kongres Bahasa Lampung, semula saya tulis butuh persiapan, rupanya sipengirim tak puas dngan jawaban itu, dikirim sekali lagi dengan dua macam gambar. Gambar pertama foto yang nampaknya gambar manusia. dan gambar kedua adalah gambar tangan dengan acungan jempol. Paham saya si pengirim tentu berharap saya memilih gambar kedua, yang artinya mendukung. Yang memang sebelumnya  telah diberikan contoh dukungan serta janji sipendukung untuk siap berpartisipasi. Mungkin kesiapan untuk partisipasi sangat dibutuhkan sipenggagas untuk memperkokoh proposalnya. Dan sayapun menuliskan balasan dengan kata kata "Tertarik".

Sejatinya saya sangat tertarik dngan gagasan Kongres Bahasa Lampung itu, tetapi bagi saya yang paling penting adalah dampak positif dari pelaksanaan kongres, yaitu perubahan minset masyarakat Lampung. Persoalan yang menerpa bahasa Lampung adalah semakin sedikitnya jumlah penutur bahasa Lampung. yang paling utama adalah karena jumlah komunitas pengguna bahasa Lampung memang sedikit, ditambah lagi dengan sedikitnya masalah yang telah dijelaskan dengan menggunakan bahasa Lampung.

Saya pernah ikut menggagas adanya bahasa persatuan di Lampung, tetapi gagasan itu hanya bersifat lntaran ide saja, namun ternyata respon cukup deras, dalam bentuk penolakan. Sama dengan gagasan saya untuk penajaman Falsafah Lampung Piil Pesenggiri juga kurang mendapatkan respon positif justeru dari pihak yang sejatinya memiliki komitmen kuat terhadap keoada pemikiran filosofis Piil apalagi  yang bersangkutan didaulat sebagai pakar bahasa Lampung. Baginya Falsafah lampung itu tak lebih dari kirotoboso dalam bahasa Jawa, suatu hal yang saya tak pernah lupa dengan perumpamaan yang disebutnya yaitu nama binatang "Kodok", disebut kodok karena 'Teko Teko Langsung Ndodok', bagaimana mungkin sang pakar akan membangun bahasa tampa filsafat, karena puncak belajkar bahasa adalah belajar falsafahnya. 

Judul tulisan ini adalah Bahasa, Seni, Produksi dan Filsafat.